1. Konsep
Sebelum memulai kegiatan modifikasi sebuah motor, ada baiknya si pemilik memikirkan konsep modifikasi yang hendak diusung.
Hal ini tidak lain adalah agar motor tersebut terlihat menarik dan cantik setelah selesai di modifikasi.
Dengan mempertimbangkan konsep pula hasil dari sebuah modifikasi akan terlihat selaras dan enak di pandang. Jangan sampai ada detail atau pernak-pernik yang dipasang malah merusak keseluruhan hasil yang ada.
"Contoh gampangnya, mau bergaya retro tapi menggunakan knalpot meninggi seperti motor-motor masa kini. Kan gara-gara satu hal ini konsep keseluruhan jadi terlihat janggal dan dipaksakan," ujar Topo Goedel Atmodjo, punggawa dari rumah modifikasi Touco Custom.
Sebelum memulai kegiatan modifikasi sebuah motor, ada baiknya si pemilik memikirkan konsep modifikasi yang hendak diusung.
Hal ini tidak lain adalah agar motor tersebut terlihat menarik dan cantik setelah selesai di modifikasi.
Dengan mempertimbangkan konsep pula hasil dari sebuah modifikasi akan terlihat selaras dan enak di pandang. Jangan sampai ada detail atau pernak-pernik yang dipasang malah merusak keseluruhan hasil yang ada.
"Contoh gampangnya, mau bergaya retro tapi menggunakan knalpot meninggi seperti motor-motor masa kini. Kan gara-gara satu hal ini konsep keseluruhan jadi terlihat janggal dan dipaksakan," ujar Topo Goedel Atmodjo, punggawa dari rumah modifikasi Touco Custom.
2. Fungsionalitas
Faktor fungsionalitas ini terkadang suka dilupakan oleh pemilik motor ketika memodifikasi kendaraannya. Hanya demi terlihat keren, berbagai hal yang tidak berguna atau tidak memiliki fungsi disematkan.
Usahakan semua ornamen atau komponen yang dipasang memiliki fungsi, jangan hanya disematkan karena alasan artifisial belaka.
"Kalau soal ini, contoh gampangnya adalah motor dibuat ceper tapi untuk digunakan sehari-hari. Ya, tahu sendiri, sekarang kan dimana-mana banyak 'polisi tidur', kalau sudah begitu, motor memang terlihat keren, tapi malah menyusahkan si pengendara. Kalau untuk kontes okelah, tapi kalau untuk harian tidak direkomendasikan," tambah Topo.
Faktor fungsionalitas ini terkadang suka dilupakan oleh pemilik motor ketika memodifikasi kendaraannya. Hanya demi terlihat keren, berbagai hal yang tidak berguna atau tidak memiliki fungsi disematkan.
Usahakan semua ornamen atau komponen yang dipasang memiliki fungsi, jangan hanya disematkan karena alasan artifisial belaka.
"Kalau soal ini, contoh gampangnya adalah motor dibuat ceper tapi untuk digunakan sehari-hari. Ya, tahu sendiri, sekarang kan dimana-mana banyak 'polisi tidur', kalau sudah begitu, motor memang terlihat keren, tapi malah menyusahkan si pengendara. Kalau untuk kontes okelah, tapi kalau untuk harian tidak direkomendasikan," tambah Topo.
3. Dana
Ketika dua hal tadi sudah dipikirkan, dana tentu harus dipikirkan juga. Perhitungkan dengan detail berapa kira-kira dana yang akan habis ketika membangun sebuah motor modifikasi.
Misalnya saja, perhitungkan berapa harga shock limbah moge atau biaya untuk membuat tangki bensin.
"Ini susah-susah gampang. Tapi tetap harus dipikirkan. Jangan sampai motor belum selesai di modifikasi tapi dana sudah habis. Akhirnya motor kita jadi aneh dan terkesan tanggung karena modifikasi yang ingin dilakukan tidak selesai," lugasnya.
Sumber: www.detik.com
Ketika dua hal tadi sudah dipikirkan, dana tentu harus dipikirkan juga. Perhitungkan dengan detail berapa kira-kira dana yang akan habis ketika membangun sebuah motor modifikasi.
Misalnya saja, perhitungkan berapa harga shock limbah moge atau biaya untuk membuat tangki bensin.
"Ini susah-susah gampang. Tapi tetap harus dipikirkan. Jangan sampai motor belum selesai di modifikasi tapi dana sudah habis. Akhirnya motor kita jadi aneh dan terkesan tanggung karena modifikasi yang ingin dilakukan tidak selesai," lugasnya.
Sumber: www.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar